MANOKWARI, Papua Barat WARTA POLRI.com – Ketua Ikatan mahasiswa pengunungan Pegaf, kota studi Manokwari Kelikarson Ahoren mengeluarkan Himbauan umum kepada aksi yang akan lakukan adalah waktu yang belum di tentukan kami aka Aksi terkait dengan Thema: “Tolak pemekaran Kabupaten Meyah Kehadiran daerah otonomi baru (DOB) di Seluruh Tanah Papua”. Pada Selasa (4/4/2023).
“Pada prinsipnya kami mahasiswa dan rakyat Arfak dengan tegas untuk tolak Daerah otonomi baru DOB yang di rancang oleh Jakarta, itu merupakan tidak secara manusiawi yang kasih memberikan oleh rakyat pengunungan Pegaf,” Tegas ketua Ikatan mahasiswa pengunungan Pegaf.
Kelikarson mengatakan media yang kami mengeluarkan Himbauan ini harus di tanggapi baik. Jikalau tidak tanggapi baik kami akan turun jalan dengan banyak masa aksi di Kota Manokwari.
“Sehingga aksi demo yang akan lakukan adalah waktu yang belum tentukan kami akan melakukan, namun dalam melakukan aksi demo tidak ada pihak satu pun yang akan menggangu didalam masa aksi, tetapi aksi demo yang akan lakukan ini merupakan aksi yang murni dan aksi yang jelas yang kami akan lakukan di kota Manokwari,” Tegaskan oleh semua Hormas pihak-pihak yang ada di kota Manokwari.
Lanjut kelikarson, kami Mahasiswa melihat bahwa pemekaran kabupaten Peyah ini negara Indonesia tidak sesuai prosedur, yang di rancang pemekaran terhadap rakyat Arfak.
“Karena Rancankan pemekaran ini 4 distrik yang pemekaran. Semestinya yang asmintrstor didalam pemerintah itu yang layak jadi pemekaran itu harus disktik 7 sampai 10 distirik lalu bisa layak menjadi kabupaten,” Jelasnya.
Kabupaten Pegaf itu pemekarannya baru sekitar sepuluh Tahun yang sedang berjalan. Jadi pemerintah harus pahami baik bahwa ketika rancankan pemerintah itu harus memenuhi itu 20 tahun lalu bisa layak memenuhi untuk pemekaran kabupaten.
Karena itu, pengunungan Pegaf itu populasi penduduk SDM saja tidak banyak hanya untuk sebesar penduduk adalah 70 porsen saja yang ada. Jadi secara otomatis tidak kayak jadi mengambil kabupaten Peyah.
“Jikalau memberikan pemekaran ini harus ada syarat-syarat yang jelas, banyak SDM, banyak, banyak distrik, banyak, desa lalu bisa menjadi pemekaran,” Bebenya Kelikarson.
Kelikarson Menjelaskan lagi terkait aksi demo ini untuk beberapa hal sesuatu yang mempertimbangkan, sehingga aksi ini di tundakan. Karena waktu yang belum di tentukan kami akan turun aksi demo penolakan daerah otonomi baru DOB kabupaten Peyah.
“Kami akan melakukan aksi demo inj waktu yang belum tentukan ini merupakan aksi nasional untuk beberapa tempat kota yang ada di tanah Papua,” Ujarnya kelikarson.
Jakarta memberikan otonomi daerah baru DOB kabupaten Peyah ini tidak sesuai mekanisme daripada pemerintah.
“Karena ketika memberikan pemekaran ini musti tanyakan ke hak Ulayat tanah. Jangan langsung-lasnung memberikan pemekaran terhadap rakyat Papua,” Tegaskan kelikarson oleh pemerintah Indonesia. (OTO,D.K/Bang Onil)